Langit dan Biru

Langit dan Biru

Minggu, 06 September 2015

Memahami load balancer

Memahami load balancer


Pengertian umum

Load balancing merupakan distribusi beban kerja ( Workload) melalui beberapa nodes. Dalam industri webhosting, biasanya digunakan untuk balancing traffic http melalui lebih dari satu server bekerja bersama sebagai web front-end. Dalam keseluruhan artikel ini, kami akan fokus kepada balancing traffic HTTP dan HTTPS melalui zeus load balancer.

Manfaat

  1. Load Balancer mampu memberikan user kemampuan secara cerdas mendistribusikan traffic ke satu ip address melalui sejumlah server dengan menggunakan protocol yang berbeda. Dalam arti ini proses load dapat dishare melalui banyak nodes, bukannya menggunakan satu unit server yang terbatas pada kinerja pada saat peningkatan performa ketika aktifitas tinggi.

  2. Load balancer mampu meningkatkan realibilitas dari aplikasi web anda dan mampu memberikan kenyamanan bagi anda untuk membangun aplikasi dengan pemikiran sistem web anda sudah redundancy.

  3. Jika salah satu nodes mengalami kerusakan, traffic akan terprogram otomatis untuk didistribusikan ke nodes lainnya tanpa mengalami interupsi pada layanan web.

Kenapa dan kapan anda harus menggunakan Load Balancing 

Load balancing merupakan solusi lebih dari satu masalah. Anda dapat menggunakan load balancing untuk menjaga website anda tetap aman ketika melalui lonjakan traffic, dan mampu berkembang bersama dengan anda sejalan dengan popularitas website anda.

Dua hal yang paling umum digunakan untuk Load Balancing :

  1. Limiting your points of failure / Failover and redundancy :

    Dengan meningkatkan ketersediaan point of failure, artinya hal tersebut juga meningkatkan uptime sistem anda. Jika anda melakukan load balance antara dua atau lebih nodes yang identik, dalam suatu ketika salah satu nodes di cluster tersebut mengalami kerusakan hardware ataupun software maka traffic dapat didistribusikan ke nodes lainnya sehingga menjaga website anda tetap up. Jika anda betul - betul peduli pada uptime web, load balancing antara dua identik nodes dapat secara bebas ( independent ) mengambil alih traffic website anda dari nodes yang failure ke nodes yang lainnya tanpa menyebabkan website anda down.

  2. Load distribution. Berkembang diluar konfigurasi server tunggal :

    Sejalan dengan web anda yang semakin populer dan berkembang anda akan menjadi lebih besar dan membutuhkan server yang lebih kuat dan bahkan membutuhkan server yang lebih kuat daripada satu server sekalipun. Peningkatan dari server tunggal ke konfigurasi dua server ( satu web server, satu database server ) hanya akan tumbuh pada perkembangan terbatas. Namun langkah selanjutnya yang dibutuhkan adalah menggabungkan kekuatan dari banyak server dengan load balancing. 

Metode Load Balancing

Terdapat cara berbeda dalam balancing traffic anda.

  1. Round Robin

    Dengan metode round robin load balancing, load balancer akan mengirimkan traffic ke setiap rangkaian / urutan nodes. Metode ini akan sama dengan mendistribusikan traffic, namun tidak memperhitungkan load ataupun responsive dari nodes.

  2. Least Connect

    Metode balancing traffic yang mengatur jumlah concurrent connection antara load balancer dan server dan mengirim traffic ke server dengan aktifitas terendah jumlah active connection-nya. Metode ini lebih cerdas, namun juga tidak mempertimbangkan beban atau responsive dari nodes.

  3. Historical Intelligence or the Perceptive Algorithme

    Metode ini memutuskan node mana yang akan dikirimkan traffic untuk dialihkan keduanya acvite connection antara load balancer dan server serta respon time dari nodes. Perbedaan terbesar dari metode ini adalah Zeus secara perlahan menambahkan beban ke server baru secara bertahap. Ini bisa menjadi masalah ketika anda membutuhkan kekuatan dengan cepat, namun bisa juga menjadi keuntungan jika anda memiliki server dengan permasalahan pada inbound traffic.

Dalam kebanyakan situs, menggunakan" Historical Intelligence or the Perceptive Algorithm.

    

Penulis : Riskianto Agung Prayogi | September 2015
Sumber :
http://www.liquidweb.com/kb/understanding-load-balancing/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar