Langit dan Biru

Langit dan Biru

Minggu, 09 Maret 2014

Pesawat Hilang, Saham Malaysia Airlines "Terjun Bebas"



JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham Malaysia Airline System Bhd (MAS) pada pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (10/3/2014) anjlok cukup dalam sebesar 16 persen. Hal ini terkait dengan hilangnya pesawat Boeing 777-200 pada Sabtu dini hari lalu.

Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, harga saham maskapai ini diperdagangkan di level 0,25 ringgit per saham. Seiring dengan terjadinya insiden tersebut, saham emiten penerbangan ini dibuka di 0,21 ringgit per saham di Bursa Kuala Lumpur.

Meski setelah pembukaan perdagangan saham emiten itu sempat menguat, namun tetap tak terlalu signifikan. Pada pukul 08.54 WIB, saham emiten tersebut berada di posisi 0,225 ringgit per saham atau turun 10 persen dari penutupan Jumat lalu.

Saham Malaysia Airline dalam setahun belakangan ini turun, karena didera kerugian. Tingginya harga bahan bakar serta membengkaknya jumlah pegawai menjadi penyumbang menurunnya kinerja perseroan.

Dalam setahun terakhir, saham MAS pernah menyentuh posisi tertinggi pada 6 Mei 2013, setelah menyentuh 0,455 ringgit per saham.

Sekedar informasi, maskapai ini mencatat kerugian pada tahun 2012 dan menargetkan ekspansi pada tahun 2013. Pada tahun 2011, Malaysia Airlines mencatat rekor rugi 2,5 miliar ringgit atau 767 juta dollar AS akibat kenaikan biaya bahan bakar.

Para analis juga menyalahkan manajemen yang buruk, campur tangan pemerintah, tenaga kerja membengkak, dan masalah lainnya demi tetap dapat berkompetisi. Namun demikian, maskapai tersebut tetap meraih serangkaian penghargaan.

=====
Komentar :

Penurunan saham berkaitan dengan kepercayaan public terhadap sebuah perusahaan. padahal faktanya malaysia airlines dapat memenangi beberapa penghargaan antara lain :


Latest Awards

Asia's Leading Airline
  • World Travel Awards (WTA) 2013
Skytrax World Airline Awards 2013
  • The World's 5-Star Airline Award
  • Best Airline Signature Dish 2013
Cellars In The Sky 2012 Awards
  • Best First Class Cellar
  • Best First Class Red Wine
  • 2nd in Best First Class Sparkling
Skytrax World Airline Awards 2012
  • The World's 5-Star Airline Award
  • World's Best Cabin Staff 2012
  • Best Airline Signature Dish 2012
Gold Award for Transportation, Travel & Tourism Category
  • Putra Brand Awards 2012
The Most Promising Brand Award (Firefly)
  • Putra Brand Awards 2012
World's Leading Airline to Asia
  • World Travel Awards (WTA) 2011
mirisnya lagi,  maskapai ini mencatat kerugian pada tahun 2012 dan menargetkan ekspansi pada tahun 2013. Pada tahun 2011, Malaysia Airlines mencatat rekor rugi 2,5 miliar ringgit atau 767 juta dollar AS akibat kenaikan biaya bahan bakar.

Dapat sedikit disimpulkan, management berusaha meningkatkan popularitas maskapai dengan menargetkan berabagai penghargaan maskapai internasional. Namun dapat disayangkan investasi yang dikucurkan untuk memenangkan penghargaan tersebut tidak sejalan dengan pendapatan perusahaan dan alhasil maskapai malaysia airlines mengalami kerugian yang cukup besar pada 2 tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar